Konsep Tekanan Pada Termodinamika
Tekanan (pressure) adalah gaya yang menekan fluida per
satuan luas, sedangkan pada benda padat tekanan disebut tegangan (stress).
Tekanan pada fluida meningkat seiring dengan meningkatnya kedalaman, hal ini
akibat dari tindihan gaya berat fluida diatasnya. Fluida pada bagian bawah
mengalami desakan gaya berat lebih besar dibanding fluida diatasnya. Tekanan
bervariasi dalam arah vertikal akibat efek grafitasi. Tidak ada variasi tekanan
dalam arah horizontal artinya besarnya tekanan adalah sama untuk ketinggian
yang sama. Untuk hitungan praktis, tekanan di dalam tangki berisi gas dapat
dianggap seragam bila gaya berat gas tersebut sangat kecil dan tidak
signifikan.
1 Pa = 1 N/m2
1 bar = 100 kPa =105 Pa = 0,1 MPa
1 atm = 101325 Pa = 101,325 kPa = 1,01325 bar
1 atm = 14,7 psi (pound-force per square inch)
Absolute
pressure adalah tekan yang diukur mulai dari vakum mutlak (absolute vacuum),
pada posisi ini Pabs=0. Semua tekanan yang diukur dari posisi ini disebut
tekanan absolute contoh: tekanan atmosfir standar 760 mmHg (=1 atm), diukur
dari Pabs = 0 (gbr.1-3). Gage pressure adalah tekanan diukur mulai dari tekanan
atmosfir ke atas (tekanan atmosfir lokal besarnya sekitar 1 atm ini dihitungan
sebagai tekanan dasar 0 atm). Misalnya pada pengukuran tekanan compressor
sebelum operasi terbaca: tekanan = 0 atm (pada hal tekanan lokal berkisar 1
atm). Sehingga nantinya setelah bertekanan maka yang terbaca adalah tekanan
lebih, yang menghitung keatas.
Sebaliknya, pada pengukuran vacuum pressure, 1 atm ini dihitung sebagai
tekanan dasar 0 atm dan menghitung ke bawah, sehingga yang tebaca adalah
tekanan berkurang. Saat alat vakum mulai dipasang, terbaca tekanan = 0 mm Hg
(tekanan lokal sekitar 1atm.), bila dapat tercapai vakum sempurna = -760 mmHg
(-14,7 inHg = 0 mmHg.abs = 0 in.Hgabs). Tanda (-) pada tekanan menunjukkan
vacuum.
Pgage = Pabs – Patm (untuk tekanan di atas Patm )
Pvac = Patm -Pabs (untuk tekanan di bawah Patm) 2(1
ΔP = ρgz
Skala
temperatur didasarkan pada titik beku (freezing or ice point) dan titik didih
(boiling or steam point) air pada tekanan 1 atm. Untuk SI, digunakan skala
Celcius (Centigrade scale), berturut-turut 0 dan 100 oC. Sedangkan satuan
British, digunakan skala Fahrenheit yaitu 32 dan 212 oF. Skala temperatur
termodinamik untuk SI, dipakai skala Kelvin K (bukan oK), sedangkan satuan
British dipakai skala Rankine R (bukan oR). Temperatur termodinamik didasarkan
pada tekanan mutlak (absolute pressure) = 0, karena pada kondisi ini
(temperatur mutlak = 0) tidak ada lagi gerakan di dalam atom.
K= oC + 273,15
R = oF + 459,67
R = 1,8K
oF = 1,8 oC + 32
Δ K = Δ oC
Δ R = Δ oF
Apabila dua
benda beda temperaturnya didempetkan, lama kelamaan akan tercapai keseimbangan
temperatur (temperaturnya sama), akibatnya perpindahan panas terhenti karena
pengeraknya (beda temperatur) sudah habis , kondisi ini disebut tercapai
keseimbangan termal. Hukum ke nol termodinamika menyatakan bahwa: apabila dua
benda mencapai keseimbangan termal dengan benda ke tiga, maka benda tersebut
masing-masing mencapai kesetimbangan termal satu sama lain, walaupun tidak
bersentuhan lansung. Artinya benda tersebut mempunyai temperatur yang sama
walaupun tidak terjadi kontak langsung.
.
Sumber :Thermodynamics, by Michel A. Saad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar